Rabu, 22 April 2009

Madrid Menang, Pepe Dipuja dan Dihujat

Kemenangan 3-2 atas Getafe harus dibayar mahal pelatih Real Madrid, Juande Ramos. Selain Arjen Robben kembali cedera, Madrid juga harus kehilangan Pepe karena diusir wasit.

Ya, bek bernama lengkap Képler Laveran Lima Ferreira ini memang harus dikeluarkan wasit Carlos Delgado Ferreiro setelah mendorong penyerang Getafe, Javier Casquero.

Tak hanya itu, Pepe bahkan menendang dua kali Casquero. Penalti pun akhirnya diberikan wasit meski Casquero gagal mengeksekusinya.

Pepe sendiri mengaku bersalah dan langsung meminta maaf pada Juande Ramos. Bek Portugal itu rupanya sadar tindakannya itu akan berdampak buruk bagi timnya yang tengah memburu Barcelona di puncak klasemen.

“Pepe kehilangan kesabaran. Tapi, ia tidak bermaksud menyerang Casquero," ujar Ramos seperti dilansir Goal, Rabu 22 April 2009.

“Dia hanya terlalu percaya diri dan ingin mengamankan daerahnya. Tapi, di saat yang tidak tepat ia justru menyakiti lawannya. Saya yakin dia sangat menyesal dengan kejadian ini. Kami harus memaafkan dia meski kami menjadi pincang," tambahnya.

Meski mengaku sangat kehilangan, namun Ramos sendiri tetap yakin timnya akan terus menjadi ancaman Barca untuk berebut gelar La Liga musim ini.

"Kami akan terus bertarung untuk berada di posisi teratas selama secara matematis masih berpeluang. Kami tidak akan menyerah," ujar mantan pelatih Sevilla ini.

Presiden Getafe Marah

Ungkapan berbeda tentu akan dikeluarkan kubu Getafe. Lewat Presiden Angel Torres, Los Azulones mengaku tidak puas dengan hukuman satu laga buat Pepe. Torres menilai Pepe pantas mendapat hukuman berat atas aksi anarkisnya itu.

"Pepe harus diberi hukuman minimal 10 pertandingan. Anda tidak boleh menendang lawan dengan alasan apa pun! Sikap seperti itu tidak bisa ditolerir, dan dia harusnya tidak boleh kehilangan kesabaran," ujar Torres.

Tak hanya sikap Pepe yang menjadi perhatian presiden Getafe itu. Adu mulut antara bek Madrid, Marcelo dengan pemainnya Cata Diaz juga menjadi perhatian Torres.

“Marcelo seharusnya tidak perlu menggunakan bahasa provokasi. Ini pertandingan besar, dan tim besar tidak perlu melakukan intimidasi seperti itu. Real Madrid harusnya mempunyai karakter lebih dari itu," bebernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar