Kamis, 14 Mei 2009
Presiden Baru Akan Tiba, Ramos Bagaimana?
Madrid - Pemilihan presiden baru Real Madrid ada di depan mata. Dengan adanya kans presiden anyar datang, akankah Juande Ramos yang memang cuma dikontrak enam bulan langsung ditendang?Ramos didatangkan ke Santiago Bernabeu bulan Desember 2008 kala El Real dalam situasi goncang. Klub raksasa Spanyol itu baru saja memecat pelatihnya, Bernd Schuster, dan sedang menjalani performa kurang mengesankan.Untuk Ramos, Madrid hanya menyodorkan kontrak berdurasi enam bulan, kendati itu juga tidak ditampiknya. Bukan apa-apa, siapa tak tergiur melatih klub sebesar Los Blancos?Di masa penanganannya, Madrid terbilang melangkah dengan lumayan. Meski masih gagal juara di Liga Champions, perbaikan bisa dilakukan di ajang La Liga yang mana posisi dua kini mereka tempati.Kini, kontrak pendek itu akan segera berakhir dan Ramos boleh jadi harus segera minggir. "Jelas bahwa aku dikontrak enam bulan dan jika tak ada siapa pun yang menghubungiku sebelum 30 Juni, akan jelas bahwa waktuku di sini sudah habis," katanya di Goal.Masa depan Ramos kian tak jelas karena Madrid sendiri akan segera menghelat pemilihan presiden pada 14 Juni mendatang. Beda calon, tentu beda pula visinya dalam memilih pelatih. Ramos sendiri coba berpromosi kalau dirinya cukup pantas terus menangani Madrid."Aku tahu di mana aku berdiri dan apa yang dibutuhkan. Aku hanya ingin presiden selanjutnya mengandalkanku jika dia meyakini pekerjaanku. Aku paham setiap kandidat bicara tentang pelatih yang berbeda," tukas Ramos.Untuk Ramos, masalah lain timbul karena salah satu calon kuat presiden baru itu adalah Florentino Perez yang mantan presiden Madrid pencetus Los Galacticos: tim Madrid yang penuh pemain bintang. Jika Perez terpilih, apa dia akan menilai Ramos cukup layak mengurusi bintang-bintangnya? Faktanya, semenjak Ramos datang saja resistensi sudah timbul di media. Muncul keraguan akan kemampuan si entrenador yang sebelumnya menangani Tottenham Hotspur dan berakhir dengan pemecatan. "Sesaat setelah dia pergi, Spurs secara misterius mampu bangkit," terang El Mundo ketika itu.Asa Ramos bertahan kian tipis karena di tangannya Madrid hancur lebur 2-6 dalam duel kontra rival berat, Barcelona. Itu kali pertama dalam sejarah 80 tahun El Clasico Madrid kebobolan enam gol dari Barca. Kian memalukan karena terjadi di kandang Madrid sendiri, Santiago Bernabeu. Apapun, berharap tentu boleh sehingga Ramos masih saja berusaha menonjolkan capaian Madrid bersamanya. Siapa tahu saja calon presiden Madrid nanti menilai kalau Madrid punya potensi di tangannya. "Saat aku tiba, tujuannya adalah lolos Liga Champions dan kami sudah melakukan itu dengan beberapa laga sisa. Bahkan, masih ada tiga partai lagi dan Barcelona belum juara," demikian dia setengah berseloroh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar